Rachel Whitear (6 Februari 1979 – 10 Mei 2000) adalah seorang siswi dari Ledbury, Herefordshire, Britania Raya yang meninggal karena overdosis heroin. Kematiannya di bulan Mei 2000 mengawali sebuah kampanye besar anti-narkotika di Britania, terutama di sekolah-sekolah menengah, ketika orang tuanya mengizinkan foto polisi Rachel untuk digunakan secara umum — foto tersebut memperlihatkan jenazahnya yang telah berubah warna jatuh dalam posisi janin. Kampanye tersebut berpusat pada sebuah video berdurasi 22 menit berjudul Rachel's Story dan sering dibandingkan dengan kampanye anti-ecstasy yang dilancarkan setelah kematian siswi Britania Leah Betts pada 1995.

A school photograph of Rachel.

Rachel berusia 21 tahun ketika meninggal dan ditemukan di apartemennya di Exmouth, Devon oleh pemilik apartemen. Gambar yang digunakan dalam kampanye adalah foto seorang siswi normal dengan pesan bahwa hal ini dapat terjadi pada siapa saja.

Penyelidikan awal polisi dikritik karena prosedur yang benar tidak diikuti, karena sidik jari tidak diambil sampai dua minggu setelah mereka dipanggil ke tempat kejadian. Tes darah juga menunjukkan hanya 0,05 mikrogram heroin per mililiter, sepertiga dari 0,15 μg/ml yang dianggap sebagai dosis fatal. Karena kasus ini dianggap sebagai terpecahkan, tidak diadakan penyelidikan pascamortem. Dua orang laki-laki ditangkap karena keterlibatan mereka dengan kematian Rachel, tetapi kemudian mereka dilepaskan tanpa tuntutan. Jenazah Rachel diambil dari makamnya pada tanggal 23 Maret 2004, dan penyelidikan kedua oleh kepolisian Wiltshire dilakukan, termasuk sebuah pascamortem, dan tidak dapat mengambil kesimpulan yang pasti.

Sebuah lukisan oleh Stella Vine yang menggambarkan Rachel dengan darah mengucur dari mulutnya menyebabkan kontroversi selama penyelidikan kedua ketika polisi mendukung permintaan orang tua Rachel agar lukisan ini tidak disertakan dalam pameran Saatchi.

Rujukan

sunting