Hortus Botanicus Amsterdam
Didirikan | 1638 |
---|---|
Lokasi | Plantage Middenlaan L2 Amsterdam, Belanda |
Koordinat | 52°22′00″N 4°54′28″E / 52.3668°N 4.9079°E |
Jenis | Kebun raya |
Wisatawan | 229.850 (2014)[1] |
Direktur | Carlien Blok |
Situs web | https://www.dehortus.nl/ |
Hortus Botanicus adalah kebun raya di distrik Plantage di Amsterdam, Belanda. Merupakan salah satu kebun raya tertua di dunia, tempat ini juga salah satu tempat wisata utama Amsterdam.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pemerintah Amsterdam mendirikan Hortus Botanicus (awalnya bernama Hortus Medicus) pada 1638 untuk menyediakan tanaman obat untuk dokter dan apoteker, dimana saat itu pengobatan sering menggunakan tanaman-tanaman obat.[2] Dokter dan apoteker juga mendapatkan pelatihan dan ujian disini.[3]
Koleksi-koleksi awal kebun ini pada abad ke-17 didapatkan dari tanaman dan biji-bijian yang dibawa oleh pedagang dari Hindia Timur untuk digunakan sebagai obat-obatan dan berpotensi sebagai komoditi jual beli. Ada satu tanaman kopi yang dikoleksi yang merupakan induk dari seluruh kopi yang dibudidayakan di Amerika Tengah dan Selatan.
Demikian pula dengan kelapa sawit, dua pot kelapa sawit yang dibawa dari Mauritania menghasilkan benih yang disebarkan untuk ditanaman di Asia Tenggara, menjadi sumber pendapatan untuk Hindia Timur yang sekarang adalah Indonesia.
Pada 1646, Johannes Snippendaal ditunjuk menjadi direktur. Ia mendapatkan koleksi sebanyak 796 jenis tanaman yang sebagian besar merupakan tanaman obat.[2] Banyak dari tanaman tersebut masih tumbuh di Hortus Botanicus di bagian Snippendaal garden, tanaman-tanaman itu biasa disebut sebagai "the 17th century pharmacopoeia of Amsterdam".[2]
Paviliun segi enam dibangun pada akhir 1600-an. Pintu masuk dibangun pada awal 1700-an. Kebun jeruk dibangun pada 1875, dan rumah kaca dan Laboratorium Hugo de Vries - keduanya dibangun dengan arsitektur Amsterdam School expressionist - pada 1912 dan 1915.[4]
Hugo de Vries menjadi direktur di Hortus Botanicus antara 1885 dan 1918, ia membawa kebunnya mendapatkan perhatian internasional.[3] Dewan pengelola kebun mengarahkan untuk membangun rumah kaca dan laboratorium untuk mempertahankan para profesor untuk tetap di sana.[3]
Pada 1987, kebun mengalami kebankrutan setelah Universitas Amsterdam berhenti memberikan pendanaan, namun bantuan dari beberapa individu mencegah penutupan kebun tersebut. Sekarang Hortus Botanicus didanai oleh pemerintah Amsterdam.
Daya Tarik
[sunting | sunting sumber]Hortus Botanicus adalah destinasi berkunjung masyarakat Belanda dan turis mancanegara. Beberapa koleksi terkenalnya seperti pohon dan tanaman, beberapa diantaranya memiliki status terancam punah.
Hortus Botanicus mempunyai rumah kaca besar yang menggabungkan tiga iklim tropis yang berbeda. Disana terdapat dua aula yang digunakan untuk konferensi dan upacara dan juga terdapat sebuah kafe.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pohon Parrotia persica di Hortus Botanicus
-
Sebuah teratai di Hortus Botanicus
-
Kupu-kupu transparan yang langka di dalam rumah kaca di Hortus Botanicus
-
Tumbuh-tumbuhan hijau di samping kolam
-
Patung batu
-
Kepompong kupu-kupu
-
Batang Catalpa bignonioides (detail).
-
Batang Platanus hispanica (detail).
-
Jembatan 233, Dr. D.M. Sluyspad Bridge 233, Dr. D.M. Sluyspad diatas Nieuwe Herengracht
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Visitor Insight". amsterdam.toeristischebarometer.nl. Diakses tanggal 1 October 2015.
- ^ a b c "Key collections". De Hortus (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-23.
- ^ a b c "Crown jewels". De Hortus (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-23.
- ^ Official website about Herbs Culture in Amsterdam.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Media tentang Hortus Botanicus Amsterdam di Wikimedia Commons