Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | DKI Jakarta | ||||
Kota Administrasi | Jakarta Selatan | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Tomy Fudihartono | ||||
Populasi | |||||
• Total | 220,000 (1.989) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 31.74.07 | ||||
Kode BPS | 3171060 | ||||
Desa/kelurahan | 10 | ||||
|
Kebayoran Baru adalah sebuah kecamatan yang terletak di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan dan menjadi kawasan Pusat Pemerintahannya. Kecamatan ini sebagian besar merupakan daerah pemukiman, pertokoan (Blok M), dan pusat bisnis (SCBD, Sudirman Central Business District). Bursa Efek Indonesia berlokasi di sini. Di Kecamatan Kebayoran Baru berdiri gedung Walikota Jakarta Selatan, markas Kepolisian Resor Jakarta Selatan, gedung pusat Kejaksaan Agung Republik Indonesia , dan juga gedung Sekretariat Jenderal ASEAN. Kebayoran Baru memiliki satu terminal bus dalam kota terbesar di Jakarta, yakni terminal Blok M.
Kota Satelit Kebayoran Baru | |
---|---|
Lokasi | Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia |
Status | Selesai |
Peletakan batu pertama | 8 Maret 1949 |
Dibuka | 1955 |
Kegunaan | Kawasan Perumahan, perniagaan, dan pemerintahan. |
Perusahaan | |
Arsitek | H. Moh. Soesilo |
Pengembang | Centrale Stichting Wederopbouw (Yayasan Rekonstruksi Pusat) |
Rincian teknis | |
Ukuran lahan | 730 hektar |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perkembangan awal
[sunting | sunting sumber]Latar belakang, perencanaan, dan pembangunan
[sunting | sunting sumber]Kebayoran Baru merupakan wilayah pemukiman baru yang dirancang setelah kemerdekaan Indonesia, seperti juga daerah Pejompongan. Kebutuhan pemukiman cukup mendesak karena Jakarta memerlukan banyak fasilitas publik sebagai pusat pemerintahan Indonesia.[2][3]
Wilayah ini dirancang oleh H. Moh. Soesilo pada tahun 1948. Soesilo adalah murid Thomas Karsten, arsitek Hindia Belanda yang ikut merancang kota Bandung, Malang, dan Bogor pada masa penjajahan. Konsep yang digunakan adalah "kota taman", konsep yang banyak dipakai oleh para pengembangan properti modern. Dalam konsep ini, ruang terbuka hijau sebagai ruang milik publik mendapat perhatian khusus. Lokasi yang dipilih adalah daerah dekat Stasiun Kebayoran di sisi timur Kali Grogol.
Peletakan batu pertama dilakukan pada 8 Maret 1949, dan selesai pada tahun 1955.[4] Pembangunan Kebayoran Baru dilaksanakan sebuah yayasan bernama Centrale Stichting Wederopbouw (terj. har. '"Yayasan Pusat Rekonstruksi"'), sering disingkat CSW, yang berdiri pada Agustus 1948. Dahulu kantor CSW terletak beberapa ratus meter sebelum Terminal Blok M, berhadapan dengan kantor Kejaksaan Agung.[5] Sebagai sarana pendukung, dibangunlah jalan Jendral Sudirman untuk menghubungkan Kebayoran Baru dengan pusat kota melalui Dukuh Atas.
Fatmawati, Istri Presiden RI yang pertama Soekarno, juga membangun rumah di kawasan Kebayoran Baru, tepatnya di Jalan Sriwijaya Raya No. 26. Alasan Fatmawati membangun rumah di Kebayoran Baru karena merasa jenuh dengan rutinitas Istana Kepresidenan, sehingga Fatmawati ingin membangun rumah untuk sekedar melepaskan diri dari kejenuhan. Rumah tersebut dibangun sekitar tahun 1954-1956 dan tetap bertahan hingga saat ini. Rumah tersebut kini diurus oleh salah satu putra dari Fatmawati, yakni Guruh Soekarnoputra.[6]
Pembagian blok
[sunting | sunting sumber]Pada awalnya, Kebayoran Baru dibagi menurut blok (Blok A sampai Blok S), sesuai dengan tipe peruntukan dan ukuran perumahan yang dibuat. Hingga saat ini, penyebutan dengan blok-blok masing sering terdengar dan lebih populer daripada penyebutan nama kelurahannya.
- Blok A dan Blok O sekarang menjadi wilayah Kelurahan Pulo.
- Blok B, Blok C, dan Blok D sekarang menjadi wilayah Kelurahan Kramat Pela.
- Blok E, Blok F, Blok G, dan Blok H sekarang menjadi wilayah Kelurahan Gunung
- Blok I, Blok J, sebagian Blok K, dan Blok R sekarang menjadi wilayah Kelurahan Selong
- Sebagian Blok K, Blok L, Blok M dan Blok N membentuk Kelurahan Melawai.
- Blok P dan sebagian Blok Q, sekarang menjadi bagian dari Kelurahan Petogogan.
- Sebagian Blok J, Sebagian Blok Q, dan Blok S, terletak di sekitar lapangan Senayan, tepi Jalan Suryo, menjadi Kelurahan Rawa Barat.
Pembagian blok-blok adalah sebagai berikut:[7]
- Blok A, batas barat: Jalan Petogogan, batas utara: Jl. Kramat Pela, batas timur: Jl. Panglima Polim, batas selatan: Jalan Kubis (selatan Pasar Blok A).
- Blok B, batas barat: Jl Gandaria 1, batas utara: Jl Gandaria Tengah, batas timur: Jl Barito, batas selatan: Jl Gandaria 1 & Jl Kramat Pela.
- Blok C, batas barat: Jalan Barito, batas utara: Jalan Kyai Maja, batas timur: Jalan Panglima Polim Raya, batas selatan: Jalan Barito
- Blok D, batas barat: Jalan Gandaria 1, batas utara: Jalan Kyai Maja, batas timur: Jalan Barito, batas selatan: Jalan Gandaria Tengah 3
- Blok E, batas barat: Jalan Kyai Maja, batas utara: Jalan Taman Pakubuwono VI, batas timur: Jalan Bumi, batas selatan: Jalan Kyai Maja
- Blok F, batas barat: Jalan Bumi, batas utara: Jalan Taman Pakubuwono VI, batas timur: Jalan Sisingamangaraja, batas selatan: Jalan Kyai Maja
- Blok G, batas barat: Jalan Terusan Hang Lekir II, batas utara: Kali Grogol atau Jalan Martimbang, batas timur: Jalan Hang Lekir, batas selatan: Jalan Taman Pakubuwono VI
- Blok H, batas barat: Jalan Hang Lekir, batas utara: Jalan Asia Afrika, batas timur: Jalan Sisingamangaraja, batas selatan: Jalan Taman Pakubuwono VI
- Blok I, batas barat: Jalan Sisingamangaraja, batas utara: Jalan Senopati, batas timur: Jalan Gunawarman, batas selatan: Jalan Mataram 1
- Blok J, batas barat: Jalan Gunawarman, batas utara: Jalan Taman Mpu Sendok, batas timur: Jalan Suryo, batas selatan: Jalan Wolter Monginsidi
- Blok K, batas barat: Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Panglima Polim, batas utara: Jalan Mataram 1, batas timur: Jalan Gunawarman, batas selatan: Jalan Melawai I
- Blok L, batas barat: Jalan Iskandarsyah, batas utara: Jalan Wolter Monginsidi, batas timur: Jalan Wijaya 1, batas selatan: Jalan Wijaya 1
- Blok M, batas barat: Jalan Panglima Polim, batas utara: Jalan Melawai 1, batas timur: Jalan Iskandarsyah, batas selatan: Jalan Melawai Raya
- Blok N, batas barat: Jalan Panglima Polim, batas utara: Jalan Melawai Raya, batas timur: Jalan Wijaya 9, batas selatan: Jalan Wijaya 2
- Blok O, batas barat: Jalan Wijaya 9, batas utara: Jalan Wijaya 1, batas timur: Kali Krukut atau Jalan Wijaya Timur Raya, batas selatan: Jalan Prapanca.
- Blok P, batas barat: Jalan Prapanca Raya, batas utara: Jalan Wijaya 2, batas timur: Jalan Prapanca Raya, batas selatan: Jalan Darmawangsa 15.
- Blok Q, batas barat: JL Gunawarman, batas utara: Jl Kertanegara, batas timur: Jl Suryo & Wijaya 1, batas selatan: Wijaya 1
- Blok R, batas barat: Jl Gunawarman, batas utara:Jl Senopati, batas timur: Jl Senopati, batas selatan: Jl Kertanegara
- Blok S, batas barat:Jl Suryo & Senopati, batas utara: bunderan Jl Tulodong, batas timur: Jl Senayan & Jl Kebalen, batas selatan: Jl Suryo & Jl W Monginsidi
Perkembangan saat ini
[sunting | sunting sumber]Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru sekarang tidak hanya mencakup wilayah pengembangan yang asli, namun telah mencakup beberapa perkampungan tambahan di sekitarnya, seperti daerah Radio Dalam, sebagian Kampung Gandaria (Gandaria Utara) dan sebagian Cipete (Cipete Utara).
Karakteristik penamaan jalan komplek Kebayoran Baru menggunakan nama jalan yang berbeda pada setiap blok (kecuali jalan besar)
- Blok A: menunggunakan nama tanaman, misalnya bayam, benda, rumput grinting, kubis, lobak, mentimun (ketimun)
- Blok B: menggunakan nama buah limau, benda radio, dan usaha percetakan
- Blok C: menggunakan nama wilayah di Kalimantan, misalnya Barito, Bulungan, Lamandau, Mahakam, Mendawai, Sambas, dan Sampit
- Blok D: menggunakan nama buah, misalnya bacang, gandaria, langsat, pandan, dan rambai
- Blok E: menggunakan nama gunung/bentangan alam di Sumatra, seperti Gunung Dempo, Gunung Kerinci, Gunung Lauser, dan Lau Tebah
- Blok F: menggunakan nama laksamana Melayu, seperti Hang Jebat, Hang Lekiu, dan Hang Tuah
- Blok G: menggunakan nama gunung/bentangan alam di Sumatra, seperti Martimbang, Gunung Ophir, dan Gunung Sinabung
- Blok H: menggunakan nama laksamana Melayu, seperti Hang Lekir dan Hang Tuah
- Blok I: menggunakan nama-nama kerajaan/bangsawan Indonesia, seperti Kerajaan Daha, Kerajaan Galuh, Kerajaan Mataram, Kerajaan Janggala, Kesultanan Gowa, Sriwijaya, Kerajaan Polombangkeng, Senapati dari Mataram, Mpu Daksa, Dyah Balitung,
- Blok J: menggunakan nama-nama bangsawan Indonesia, seperti Airlangga dan Wangsa Rajasa
- Blok K: menggunakan nama-nama kerajaan/bangsawan Indonesia, seperti Sriwijaya, Adityawarman, Kertanagara, Sanjaya dari Mataram, Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Raden Patah, Falatehan, Maulana Hasanuddin dari Banten
- Blok L: menggunakan nama-nama sultan kerajaan Islam di Indonesia, seperti Iskandar Shah dan Tirtayasa dari Banten
- Blok M: menggunakan nama wilayah di Kalimantan, Kabupaten Melawi (biasa disebut Melawai)
- Blok N: menggunakan nama pahlawan Indonesia, Panglima Polim dan Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit
- Blok O: menggunakan nama Raden Wijaya, Empu Prapañca, Brawijaya, dan Dharmawangsa Teguh
- Blok P: menggunakan nama tanaman nipah dan nama daratan yang dikelilingi air yang disebut pulau
- Blok Q: menggunakan nama-nama daerah di Jawa Barat, seperti Ciasem, Ciawi, Cibeber, Cibitung, Cibulan, Cikajang, Cikatomas, Cililin, Ciniru, Ciomas, Cipayung, Cipaku, Ciragil, Ciranjang, Cisanggiri dan Citayam
- Blok R: menggunakan nama-nama bangsawan Indonesia. Airlangga, Wangsa Rajasa, Dyah Tulodong, dan Mpu Sindok
- Blok S: menunggunakan nama tanaman, misalnya bira, cemara rengas, puspa, suren, dan turi. Selain itu menggunakan kata laksana dan kebalen
Batas dan pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]Batas-batas
[sunting | sunting sumber]Di sebelah utara Kebayoran Baru berbatasan dengan Kecamatan Tanah Abang dan Setiabudi. Sebagian kecil Jalan Hang Lekir dan Jalan Jendral Sudirman serta Jalan Gatot Soebroto adalah batas utara kecamatan ini. Di sebelah barat Kali Grogol memisahkan Kebayoran Baru dengan kecamatan Kebayoran Lama. Kali Krukut membatasi di sebelah timur dengan kecamatan Mampang Prapatan, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Cilandak dengan batasnya adalah Jalan Margaguna, Jalan Haji Nawi Raya, dan Jalan Abdul Majid Raya.
Utara | Kecamatan Tanah Abang |
Timur laut | Kecamatan Setiabudi |
Timur | Kecamatan Mampang Prapatan |
Tenggara | Kecamatan Mampang Prapatan |
Selatan | Kecamatan Cilandak |
Barat daya | Kecamatan Kebayoran Lama |
Barat | Kecamatan Kebayoran Lama |
Barat laut | Kecamatan Tanah Abang |
Kelurahan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Kebayoran Baru terdiri atas 10 kelurahan dengan 73 rukun warga dan 640 rukun tetangga,[8] yakni:
- Kelurahan Selong, dengan kode pos 12110
- Kelurahan Gunung, dengan kode pos 12120
- Kelurahan Kramat Pela, dengan kode pos 12130
- Kelurahan Gandaria Utara, dengan kode pos 12140
- Kelurahan Cipete Utara, dengan kode pos 12150
- Kelurahan Pulo, dengan kode pos 12160
- Kelurahan Melawai, dengan kode pos 12160
- Kelurahan Petogogan, dengan kode pos 12170
- Kelurahan Rawa Barat, dengan kode pos 12180
- Kelurahan Senayan, dengan kode pos 12190
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Karena sejak awal dikonsepsikan sebagai kota satelit, semua fasilitas yang menunjang suatu komunitas dapat ditemukan di Kebayoran Baru.[9]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Sekolah negeri untuk semua tingkat terdapat di sini. Di setiap kelurahan terdapat SD Negeri, seperti SDN Cipete Utara 09, 10, 11, 12 pagi dan SDN Gunung 01 dan 03 pagi. SMP negeri mencakup SMP Negeri 19, SMPN 11 dan SMPN 29 (kawasan Mayestik), SMPN 12 (di dekat Blok M), dan SMPN 13 (Blok Q), SMP Negeri 240 di Radio Dalam, dan SMP Negeri 250 di Cipete Utara. SMP 56 telah dipindahkan lokasinya dari kecamatan ini. SMA negeri yang terdapat di kecamatan ini mencakup SMAN 6, SMAN 70 (gabungan dari SMAN 9 dan SMAN 11; penggabungan dilakukan karena sering terjadi tawuran antarsiswa), SMAN 82, dan SMAN 46. Selain itu terdapat pula beberapa SMK negeri mencakup, SMKN 6 dan SMKN 29 di Tirtayasa, SMKN 15 di Pattimura, dan SMKN 30 di Pakubuwono, dan satu sekolah pendidikan guru olahraga (sekarang menjadi SMP-SMA Labschool Kebayoran). Sekolah swasta juga banyak berdiri. Beberapa di antaranya cukup dikenal seperti SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta (khusus laki-laki), SMA Tarakanita 1 (khusus perempuan), dan SMA Islam Al-Azhar di Kompleks Masjid Al-Azhar.
Beberapa perguruan tinggi juga berlokasi di Kebayoran Baru seperti PTIK, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Universitas Al-Azhar Indonesia, dan satu kompleks kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Sarana Ibadah
[sunting | sunting sumber]Sarana ibadah umum di kawasan ini terdiri dari masjid dan gereja, seperti Masjid Agung Al-Azhar, Masjid Al-Amjad di Cipete Utara, Masjid Al-Kautsar di Blok A, di Gereja Santo Yohanes Penginjil (Katolik) di Blok B samping Taman Barito, Gereja Santa Perawan Maria Ratu (Katolik) di Blok Q, Gereja PGI (Kristen Protestan) di Blok N, dan Gereja Effatha (Kristen Protestan) di Blok M.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Sarana kesehatan di Kebayoran Baru meliputi rumah-rumah sakit berikut:
- Rumah Sakit Kebayoran, yang berkembang dari Klinik Bersalin yang bernama Rumah Bersalin Indonesia, lalu berkembang menjadi Klinik Umum dengan nama Klinik Sakit Kebayoran (KSK) dan terakhir berkembang menjadi RS. Rumah sakit tersebut sudah tutup sejak 2002.
- Rumah Sakit Pusat Pertamina, terletak di Jalan di Jalan Kyai Maja.
- Rumah sakit Bersalin 'Asih', di kawasan Blok N
- Rumah Sakit Brawijaya Women & Children's Hospital, di Jl. Taman Brawijaya
Terdapat pula beberapa puskesmas yang terutama melayani masyarakat, khususnya dari kalangan menengah ke bawah.Praktik dokter (umum maupun spesialis) banyak ditemukan di berbagai bagian kawasan. Praktik dokter hewan pun juga mudah dijumpai.
Pasar
[sunting | sunting sumber]Pasar yang dikelola Pemerintah DKI (di bawah PD Pasar Jaya) di kecamatan ini mencakup Pasar Blok M, Pasar Blok A, Pasar Cipete, Pasar Mayestik, dan Pasar Santa. Seiring dengan perkembangan kota, bermunculan pula pusat perbelanjaan yang dikelola swasta.
Terdapat pula pusat-pusat perdagangan barang-barang khusus, meskipun beberapa seperti tidak terencana dengan baik, seperti:
- pusat bahan-bahan bangunan di Jalan Panglima Polim,
- pasar burung di Jalan Barito,
- pasar onderdil (mobil) di Cipete, dan
- pasar bunga dan ikan hias di Radio Dalam[10]
Pasar bunga dan ikan hias pernah ada di kawasan Taman Barito namun sejak akhir 2007 telah dipindah lokasinya ke kawasan Radio Dalam karena Taman Barito diperuntukkan sebagai kawasan terbuka hijau.[11]
Pusat perbelanjaan
[sunting | sunting sumber]Di Kebayoran Baru, terdapat pula beberapa pusat pertokoan besar di Jakarta. Beberapa di antaranya adalah:
- Pasaraya Blok M di kelurahan Melawai
- Blok M Plaza di kelurahan Kramat Pela
- Blok M Mall di kelurahan Melawai
- Blok M Square di kelurahan Melawai
- Dharmawangsa Square di kelurahan Pulo
- Pacific Place di kelurahan Senayan
- Ashta at District 8 di kelurahan Senayan
- ITC Fatmawati di kelurahan Cipete Utara
- Grand Lucky Radio Dalam di kelurahan Gandaria Utara
Taman
[sunting | sunting sumber]Taman Kota
[sunting | sunting sumber]- Taman Barito
- Taman Langsat
- Taman Puring
- Taman Kerinci
- Taman Mataram
- Taman Sanjaya
- Taman Daha
- Taman Suryo
- Taman Gandaria Tengah
- RPTRA Tunas Muda
- Taman Bacang
- Taman Sambas
- Taman Sambas Asri
- Taman Mendawai
- Taman Kerbau Gajah
- Taman Dharmawangsa
- Taman Literasi Martha Christina Tiahahu[12][13][14]
- Taman Melawai
- Taman Serigala
- Taman Panglima Polim
- Taman Wijaya IX
- Taman Belakang SMA Panghudi Luhur
- RPTRA Taman Sawo
- Taman Wijaya
- Taman Suren
- Taman Ciniru
- Taman Rajasa
- Taman Sriwijaya
- Taman Bangkeng
- Taman Hang Tuah 2
- Taman Hang Jebat VII
- Taman Martimbang IV
- Taman Mayestik
- Taman Leuseur
- Taman Dempo
- Taman Sinabung
- Taman Martimbang III
- Taman Martimbang III
- Taman Radio Dalam
- RPTRA Dwijaya
- Taman Prapanca
- Taman Kura Kura
- Taman Sega
- Taman Laksana
- Taman Tulodong - BBS
- Taman Darmajaya
Taman Pemakaman Umum
[sunting | sunting sumber]- Pemakaman Umum Sanjaya
- Pemakaman Umum Kramat Pela
- Taman Wakaf Makam Kamboja
- Pemakaman Wakaf Jalan Pandan
Diplomatik
[sunting | sunting sumber]Di kawasan Kebayoran Baru terdapat tiga gedung kedutaan besar, yakni:
Lain-lain
[sunting | sunting sumber]Di Kebayoran Baru berdiri menara air milik PT Palyja untuk melayani kebutuhan air minum warga setempat serta daerah sekitarnya.
Mitos dan urban legend di Kebayoran Baru
[sunting | sunting sumber]Kuburan besar di wilayah Blok P (sekarang telah ditutup dan menjadi kawasan permukiman padat dan Kantor Wali kota Jakarta Selatan) memunculkan mitos tentang tukang sate berkepala tengkorak yang suka mengganggu orang di sekitar kuburan itu. Kuburan di Kramat Pela juga memiliki kisah tentang pocong yang muncul bila akan ada jenazah yang dimakamkan di sana.
Tidak banyak warga Kebayoran Baru yang belum pernah mendengar tentang "Mariam Blok M", seorang wanita (kurang waras?) yang diceritakan suka berkeliaran di kawasan Blok M tetapi memiliki kepandaian berbahasa Inggris.[15]
Transportasi
[sunting | sunting sumber]- MRT Jakarta: Lin Utara–Selatan (Stasiun Blok A s.d. Istora)
- BRT Transjakarta
- Bus perkotaan Jabodetabek di Terminal Blok M
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Masjid Agung Al-Azhar
-
Majalah info kebayoran
-
Rumah pasca perang berada di Kebayoran, dibangun untuk karyawan Bataafsche Petroleum Maatschappij
-
Festival budaya Jepang, Ennichisai yang diadakan setiap tahun di Blok M, pusat komersial Kebayoran Baru.
-
Gedung Sekretariat ASEAN.
-
Pumpunan Moda CSW, gedung integrasi antarmoda transportasi Jakarta. Terletak di persimpangan antara Jl. Sisimangaraja, Jl. Panglima Polim, Jl. Kyai Maja, dan Jl. Trunojoyo.
-
Warung Bubur ayam Barito yang terletak dekat dengan Taman Barito
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kota Satelit Kebayoran Baru dulu dan sekarang: Kisah perumahan Peruri, rumah Jengki, hingga CSW". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-23.
- ^ Abdullah, Nurudin (2017-01-03). "JAKARTA TEMPO DOELOE: Inilah Asal Usul Nama Kebayoran Baru Jakarta Selatan". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-11-09.
- ^ Harahap, Akhir Matua (2019-05-20). "Poestaha Depok: Sejarah Jakarta (45): Sejarah Kebayoran yang Sebenarnya; Sebuah Distrik di Meester Cornelis yang Menjadi Kota Satelit CSW". Poestaha Depok. Diakses tanggal 2022-11-09.
- ^ Kebayoran Baru, Riwayatmu Dulu, Kompas 29 Juli 2006.
- ^ Shahab,, Alwi (2008-12-21). "Kota Satelit Kebayoran baru 1950". WordPress. Diakses tanggal 2009-01-13.
- ^ Mampir ke rumah IBU NEGARA, diakses tanggal 2022-06-23
- ^ "KISAH LAMA KEBAYORAN BARU". Cerita Kampung Djakarta dan Sekitarnya. Diakses tanggal 2022-11-02.
- ^ Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan, author (2022-11-03). "STATISTIK DAERAH KOTA JAKARTA SELATAN 2022". jakselkota.bps.go.id. Diakses tanggal 2022-11-03.
- ^ "Kecamatan Kebayoran Baru Dalam Angka 2020". jakselkota.bps.go.id. 2020-09-28. Diakses tanggal 2022-11-02.
- ^ Hakim, Annas Furqon (2019-05-17). "Melihat Pusat Ikan Hias di Radio Dalam Jakarta Selatan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-11-03.
- ^ Julio, Emirald. "Mengintip Pasar Ikan Hias Radio Dalam". pingpoint.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-03.
- ^ Muhtarom, Iqbal (2022-09-19). "Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di Blok M Punya Garis Imajiner Menuju Nusalaut Maluku". Tempo. Diakses tanggal 2022-11-26.
- ^ Makki, Safir. "FOTO: Menengok Revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-11-26.
- ^ Rosa, Nikita. "Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Dibuka, Pencinta Buku Yuk Merapat!". detikedu. Diakses tanggal 2022-11-26.
- ^ Redaksi (2021-05-18). "MARIAM BLOK M". Nyalanyali.com. Diakses tanggal 2022-11-03.