Panzerfaust
Panzerfaust atau yang memiliki nama lain Faustpatrone (dalam Bahasa Indonesia berarti "peninju tank") adalah sebuah senjata anti-tank sekali pakai yang dibuat oleh Jerman Nazi selama Perang Dunia II.[1][2][3]
Rincian
[sunting | sunting sumber]Panzerfaust mulai dikembangkan oleh Tentara Jerman Nazi pada 1942, senjata ini terusun dari sebuah tabung kecil yang terbuat dari baja yang berisi propelan atau bubuk mesiu yang berfungsi sebagai pelontar granat sekali pakai yang di ujungnya dipasangi sebuah hulu ledak menyerupai granat yang isinya dalah campuran antara Trinitrotoluena dan tri-heksogen, sehingga menjadikannya senjata yang memiliki daya ledak yang tinggi, sehingga mampu merusak atau bahkan menghancurkan kendaraan lapis baja, termasuk tank.[1][4][5][6]
Kelebihan
[sunting | sunting sumber]Selama Perang Dunia II panzerfaust adalah senjata anti-tank yang paling umum digunakan oleh infanteri Wehrmacht ataupun Schutzstaffel, selain karena efektivitasnya dalam menghadapi tank musuh - seperti Tank Sherman milik Amerika Serikat, Tank Stuart milik Inggris, ataupun T-34 milik Uni Soviet - senjata ini juga efisien secara penggunaan karena ringan, sekali pakai sehingga tidak memberatkan tentara yang menggunakannya, biaya produksinya pun tergolong murah. Pengguna panzerfaust hanya cukup melepaskan pengamannya dan kemudian membidiknya ke arah target dan proyektil pun melesat dan menghancurkan tank ataupun kendaraan yang menjadi target.[1][4][5]
Kekurangan
[sunting | sunting sumber]Disamping keunggulannya dalam efisiensi biaya produksi dan penggunaan, tetapi dalam efektivitas memiliki sedikit kekurangan, yaitu akurasi tembakan yang tidak terlalu baik, apalagi bila target sangat jauh, meskipun panzerfaust dirancang untuk bisa mencapai target sejauh 60 meter tetapi banyak tembakan yang lebih sering meleset, jarak efektif dari panzerfaust tidak lebih dari 20 sampai 40 meter saja. Belum lagi bila situasi perang yang brutal dan sporadis, keakuratan untuk menembak panzerfaust semakin berkurang. Bahkan karena semakin banyaknya produksi panzerfaust banyak Jenderal Wehrmacht memberikan lelucon satir, bahwa bila setelah dipakai, tabung panzerfaust bisa dijadikan senjata pemukul (melee), panzerfaust hanya bisa digunakan sekali karena sisa propelan yang tersisa pada tabung membuatnya tak dapat digunakan lagi. Tetapi bila ditembakan dengan benar, panzerfaust dapat menjadi senjata pelontar granat yang mematikan dan mampu menghancurkan semua kendaraan lapis baja apapun, bahkan lebih mematikan dari PIAT milik Inggris.[1][5]
Tipe-Tipe
[sunting | sunting sumber]Ada beberapa tipe panzerfaust, tipe ini menentukan jarak tembak dan akurasi. Namun, yang paling terkenal adalah Panzerfaust 30.[5]
Panzerfaust 30
[sunting | sunting sumber]Inilah tipe panzerfaust yang paling umum digunakan dan paling banyak sering kita temui dalam game bertema Perang Dunia II, seperti Call of Duty, Medal of Honor, Company of Heroes, dan sebagainya. Panzerfaust 30 memiliki panjang tabung kurang lebih 30 cm (sesuai dengan namanya), jarak tembaknya juga hanya sekitar maksimal 30 kaki atau sekitar 100 meter, tetapi memiliki hulu ledak sekitar 1,8 pon dan mampu menembus lapisan baja setebal 8 inchi. Oleh karena itu tentara Wehrmacht harus menemukan posisi tembak yang dekat dengan target, hal ini berisiko karena prajurit Jerman bisa saja terlindas tank musuh ataupun tertembak oleh kru yang menggunakan senapan sekunder tank. Oleh karena itu, Panzerfaust 30 lebih efektif digunakan di perang kota ataupun hutan yang memiliki banyak tempat perlindungan.[4][5][6]
Panzerfaust 60
[sunting | sunting sumber]Adalah tipe panzerfaust yang dibuat pada September 1944, panjang tabungnya dan jarak tembaknya dua kali lipat dari Panzerfaust 30 (yaitu panjang 60 centimeter dan jarak tembaknya 60 meter atau sekitar 200 kaki), kecepatan laju proyektil Panzerfaust 60 sekitar 150 kaki per detik. Panzerfaust 60 diproduksi sebanyak enam juta unit, tetapi yang baru digunakan baru satu juta unit. Panzerfaust 60 diciptakan karena Panzerfaust 30 tidak mampu menembus lapisan baja tambahan milik T-34 yang mulai dimodifikasi oleh Uni Soviet.[4][5][6]
Panzerfaust 100
[sunting | sunting sumber]Tipe ini adalah tipe terakhir yang diproduksi oleh Jerman Nazi menjelang akhir Perang Dunia II, yaitu pada awal tahun 1945. Panzerfaust 100 secara teknis lebih panjang dari dua generasi sebalumnya (sekitar 100 centimeter atau 40 inchi), beratnya sekitar 5 kilogram atau sekitar 11 pon, dan bahkan bisa menembakan sepuluh proyektil secara beruntut, tetapi sayangnya Panzerfaust 100 tidak pernah memulai debutnya karena Jerman Nazi sudah menyerah pada Mei 1945, mrenjadikan senjata hebat ini tidak berguna bagi Jerman yang akhirnya menjadi daerah pendudukan Blok Sekutu setelah Perang Dunia II berakhir.[4][5][6]
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Perang Dunia II
[sunting | sunting sumber]Panzerfaust memang diproduksi dan digunakan pertama kali pada Perang Dunia II, baik di Front Barat (untuk melawan Amerika Serikat dan Inggris) maupun di Front Timur (untuk melawan Uni Soviet). Meskipun diproduksi oleh Jerman Nazi, tetapi negara penggunanya bukan hanya Jerman. Berikut ini adalah negara yang enggunaan Panzerfaust selama Perang Dunia II:
- Jerman Nazi
- Bulgaria
- Finlandia
- Hungaria
- Republik Sosial Italia
- Polandia (hasil rampasan)
- Rumania
- Uni Soviet (hasil rampasan)
- Amerika Serikat (hasil rampasan)
Pasca-Perang Dunia II
[sunting | sunting sumber]Setelah Perang Dunia II berakhir, Panzerfaust banyak menginspirasi beberapa negara unutk menciptakan senjata serupa, baik karena hasil rampasan yang di modifikasi ataupun memang sisa penjualan dari Jerman Nazi semasa masih berkuasa. Berikut ini adalah negara-negara yang menggunakan rancangan Panzerfaust Jerman untuk menciptakan senjata baru yang serupa.
- Argentina, Argentina memang sejak Hitler berkuasa, sudah menjadi Sekutu Jerman, meskipun tidak ikut serta dalam Perang Dunia II. Panzerfaust yang dibeli dari Jerman kemudian mereka modifikasi menjadi PAPI (Proyectil Antitanque Para Infanteria)
- Swedia, ketika Perang Dunia II, Swedia memilih menjadi netral, tetapi mereka juga memiliki hubungan dengan Jerman, terutama saat Perang Musim Dingin. Saat Perang Dunia II usai, Swedia memodifikasi Panzerfaust menjadi Pansarskott m/45 and Pansarskott m/46.
- Polandia, Panzerfaust hasil rampasan perang, kemudian diperbanyak dan diproduksi sendiri oleh Polandia dengan nama Pc-100.
- Uni Soviet (sekarang Rusia), saat Uni Soviet menduduki Berlin selama Pertempuran Berlin, banyak cetak biru teknologi milik Jerman yang disita dan dibawa ke Rusia. Di Rusia kemudian mereka menciptakan senjata anti-tank berdasarkan rancangan Panzerfaust Jerman, yaitu RPG (Ruchnoy Protivotankovy Granatomyot).
Evolusi
[sunting | sunting sumber]Sebagai produk asli Jerman, Panzerfaust tidak serta merta dilupakan. Jerman sendiri kemudian banyak melakukan pengembangan terhadap teknologi warisan Reich Ketiga, termasuk Panzerfaust. Sekarang Angkatan Bersenjata Jerman memiliki versi modern dari Panzerfaust, yang diberinama Panzerfaust 3 atau Pzf 3. Dengan teknologi yang lebih modern, Panzerfaust 3 memiliki kaliber proyektil sebesar 110 mm, dengan panjang 1,2 meter, dan berat 12,9 kilogram. Jarak tembak Pzf 3 pun jauh lebih baik yaitu sejauh 400 meter dengan akurasi yang sangat baik, bahkan dapat disejajarkan dengan FGM-148 Javelin, senjata anti-tank milik Amerika Serikat dengan teknologi bidikan digital dan yang terpenting dari Pzf 3 adalah senjata ini bukan senjata sekali pakai seperti generasi awalnya.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Nino Oktorino, Neraka di Front Timur, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 144
- ^ "BBC - A History of the World - Object : Panzerfaust". www.bbc.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-11.
- ^ "Panzerfaust 60 Disposable Anti-Tank Rocket Launcher" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-11.
- ^ a b c d e Winston, George (2016-12-03). "The Terror Of The World War II Panzerfaust, A Deadly Anti-Tank Weapon". WAR HISTORY ONLINE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-11.
- ^ a b c d e f g "Panzerfaust | weapon". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-11.
- ^ a b c d "Panzerfaust: An Armor Fist to Knock out Allied Armor | HistoryNet". www.historynet.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-11.
- ^ "Panzerfaust 3 • High performance and multi-purpose - Dynamit Nobel Defence". dn-defence.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-10. Diakses tanggal 2017-11-11.