Permainan dewa
Permainan dewa[1] adalah jenis permainan simulasi kehidupan artifisial yang memberikan pemain kendali atas permainan dalam skala besar, berperan sebagai entitas dengan kekuatan ilahi dan supranatural, sebagai pemimpin besar, atau tanpa karakter spesifik (seperti dalam Spore), dan menjadikan mereka bertanggung jawab atas pengaturan dunia permainan yang berisi karakter-karakter otonom untuk dilindungi dan dipengaruhi.
Definisi
[sunting | sunting sumber]Permainan dewa adalah subgenre dari permainan kehidupan artifisial, di mana pemain menggunakan kekuatan supernatural untuk mempengaruhi populasi pengikut yang disimulasikan secara tidak langsung. Subgenre ini juga sering dianggap sebagai bagian dari permainan strategi video, meskipun berbeda dari permainan strategi lainnya karena pemain tidak bisa langsung menginstruksikan unit tertentu tentang apa yang harus dilakukan.[2]
Desain Permainan
[sunting | sunting sumber]Game dewa memungkinkan pemain untuk mengambil peran sebagai dewa dengan kekuatan terbatas, serupa dengan dewa-dewi dalam mitologi Yunani kuno. Kekuatan pemain diperoleh dari penyembah yang disimulasikan, yang umumnya sederhana atau berasal dari masyarakat kesukuan. Biasanya, karakter dalam game dewa memiliki penampilan yang serupa. Game dewa awal hanya menampilkan model untuk pria dan wanita dewasa, sementara Black and White memperkenalkan karakter anak-anak. Pemain harus mengelola jumlah kekuatan, yang bergantung pada ukuran dan kesejahteraan populasi penyembah mereka. Pemain memanfaatkan kekuatan ini untuk membantu penyembah mereka, seperti memberkati tanaman atau meratakan bukit untuk menciptakan lahan pertanian yang lebih baik. Ini menciptakan lingkaran umpan balik positif, di mana kekuatan yang lebih besar memungkinkan pemain untuk membantu populasi mereka berkembang, yang pada gilirannya meningkatkan kekuatan mereka. Namun, kemampuan yang lebih kuat biasanya membutuhkan lebih banyak kekuatan, dan sering kali berbentuk bencana alam yang dapat merusak populasi saingan daripada meningkatkan kehidupan para penyembah pemain. Game ini biasanya menggunakan perspektif udara dari atas ke bawah, mirip dengan game strategi waktu nyata.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Meskipun terdapat beberapa pengaruh pada genre permainan dewa. Permainan video yang dianggap sebagai permainan dewa pertama adalah Populous yang dirilis pada tahun 1989.[3][4][5] Dikembangkan oleh Peter Molyneux dari Bullfrog Productions,[4] permainan ini mengatur pola permainan di mana kekuatan dewa yang dimiliki pemain meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pemuja. Permainan ini memungkinkan pemain untuk mengendalikan tanah dan alam dengan kekuatan supernatural, yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan baik maupun jahat.
Adaptasi yang terkenal dari genre tersebut meliputi permainan dewa-aksi ActRaiser untuk Super Nintendo pada tahun 1990.[6] Permainan video tersebut juga menjadi inspirasi pada permainan hibrida strategi waktu nyata Dungeon Keeper,[5] yang dikembangkan oleh Molyneux pada tahun 1997.[7] Sementara itu, Permainan Black & White dan Godus karya Molyneux juga terilhami oleh serial Populous.[8][9]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kosak, Dave, Black and White 2 E3 Preview (PC), GameSpy 13 Mei 2004, Diakses pada 10 Feb 2008
- ^ a b Adams, Ernest (2013). Fundamentals of Game Design. Indianapolis: New Riders.
- ^ Edge Staff (2007-11-01). "50 Greatest Game Design Innovations". Edge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-24. Diakses tanggal 2008-12-28.
- ^ a b "IGN Hall of Fame: Populous". IGN. 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-04. Diakses tanggal 2015-02-21.
- ^ a b Ernest Adams (2008). "What's Next for God Games". Designer's Notebook.
- ^ Lucas M Thomas (2007-05-30). "ActRaiser VC Review". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-14. Diakses tanggal 2010-05-23.
- ^ "Dungeon Keeper on PC". GameSpot. Diakses tanggal 2008-02-14.
- ^ "Top 25 PC Games of All Time". IGN. 2000-07-24.
- ^ Farokhmanesh, Megan (2013-08-31). "Populous to Godus: The rubbish-filled road of Peter Molyneux". Polygon. Diakses tanggal 2014-12-03.