CANGGU, iNews.id - Siapa sangka di bawah vila di kawasan Canggu, Kabupaten Badung, Bali, yang menjadi tempat para turis berwisata, terdapat pabrik narkoba? Pabrik barang haram tersebut milik sindikat Hydra dan ternyata memiliki keterkaitan dengan bos besar narkoba Fredy Pratama yang dijuluki Escobar Indonesia.
Abraham Silaban lewat AB+ mendatangi TKP untuk melihat dari dekat temuan bunker narkoba yang menggegerkan Pulau Dewata tersebut. Abraham langsung ke Villa S di kawasan Canggu itu pada Mei 2024.
Tampak di laboratorium tersebut beberapa bahan dan mesin peralatan untuk memproduksi narkoba, termasuk mephedrone dan berbagai jenis bahan kimia. Di lab narkoba rahasia di basement vila itu juga ditemukan hazmat hingga masker yang digunakan para pekerja untuk memproduksi ganja secara hidroponik.
Publik bertanya-tanya bagaimana jaringan narkoba Hydra mengelola kebun ganja di lantai bawah vila tersebut? Abraham menunjukkan, faktor pencahayaan menjadi sangat penting untuk ganja hidroponik tersebut. Karena berada di area tertutup dan kekurangan pencahayaan matahari, para pelaku menggunakan sinar UV untuk memastikan ganja tumbuh.
Sindikat Hydra menjual barang haram itu melalui aplikasi Telegram. Agar tidak gampang terendus oleh polisi, mereka menggunakan Bitcoin ataupun cryptocurrency sebagai alat transaksi narkoba.
Editor : Maria Christina
Lokasi Tidak Terdeteksi